Skip to main content

Latar Belakang Masalah Pada Tanah

Dampak Masalah Tanah pada Proyek Jalan Selatan Kulon Progo Yogyakarta

   A. Latar Belakang Masalah

    Tanah merupakan dasar dari suatu struktur atau konstruksi, peran tanah sangat penting dalam mendukung keawetan suatu struktur atau konstruksi, baik itu konstruksi bangunan maupun konstruksi jalan. Dengan semakin berkembangnya suatu daerah dan semakin terbatasnya lahan untuk pembangunan fasilitas yang diperlukan manusia, mengakibatkan tidak dapat dihindari pembangunan diatas tanah lempung lunak atau tanah dengan stabilitas rendah.
       Secara umum jenis tanah lempung lunak sangat kurang menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil yaitu kuat gesernya rendah dan kompresibilitas yang besar. Di samping itu ada juga permasalahan geoteknik yang sering terjadi pada tanah lempung, misalnya terjadi retak-retak suatu badan jalan akibat terjadi peristiwa swellingshrinking pada tanah dasar atau kegagalan suatu pondasi bangunan yang didirikan pada tanah lempung. Semua itu terjadi karena kuat geser tanah tersebut rendah.
     Kuat geser yang rendah mengakibatkan terbatasnya beban (beban sementara ataupun beban tetap) yang dapat bekerja diatasnya sedangkan kompresibilitas yang besar mengakibatkan terjadinya penurunan setelah pembangunan selesai. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi tanah sebelum dilakukannya proses konstruksi dengan menambah stabilitas tanah itu sendiri.
     Stabilitas tanah adalah upaya untuk memperbaiki sifat-sifat fisik dari tanah kurang baik menjadi tanah yang baik dibidang rekayasa Teknik Sipil. Kestabilan tanah bisa terjadi secara alami maupun buatan, bila tanah secara alami tidak dapat mencapai kesetabilan yang diinginkan maka dilakukan upaya – upaya untuk menstabilkan tanah dengan berbagi proses, dapat dengan menggunakan proses fisik, mekanik, dan kimiawi. Semua proses tersebut disesuaikan dengan kondisi di lapangan dengan pertimbangan cara mana yang lebih mudah dan efisien.

       Pada bulan November 2010, gunung merapi mengalami letusan besar yang memuntahkan berbagai macam material diantaranya pasir, kerikil, batu besar, dan abu vulkanik. Material-material tersebut biasa dimanfaatkan untuk bahan baku konstruksi didaerah Yogyakarta dan sekitarnya, dengan cara memanfaatkan limbah abu vulkanik gunung merapi dan kapur padam sebagai bahan tambah dalam stabilitas tanah lempung daerah Milir Kulon Progo Yogyakarta yang digunakan untuk pembangunan jalan raya di jalur selatan Kulon Progo Yogyakarta.

Comments